Oleh: Saeed Kamyabi
Zonalabour.com, Jakarta – Ketika Presiden Terpilih Prabowo Subianto mengumumkan nama Kabinet Merah Putih, publik membaca itu sebagai sinyal kembalinya semangat kebangsaan, kedaulatan, dan keberpihakan kepada rakyat. (19/04/2025)
Sementara dari jalur ekonomi, peluncuran Koperasi Merah Putih juga mulai mengemuka secara nasional sebagai upaya memperkuat fondasi ekonomi rakyat. Di tengah dua arus nasional ini, Bengkulu tampil sebagai provinsi yang paling cerdas menangkap arah.
Di bawah kepemimpinan Gubernur Helmi Hasan, Bengkulu menyambut dan menyatukan dua narasi itu untuk membangun ulang identitas yang kuat:
“Bengkulu sebagai Bumi Merah Putih yang Religius, Sejahtera, dan Bahagia.”
Bendera Pertama
Bukan tanpa dasar Bengkulu memilih “Bumi Merah Putih”. Di kota inilah Fatmawati menjahit bendera Merah Putih pertama, yang kemudian dikibarkan saat Proklamasi 17 Agustus 1945. Namun selama ini, Bengkulu hanya jadi catatan kaki. Kini, Helmi Hasan memanfaatkan momentum nasional untuk menjahit ulang makna itu menjadi branding strategis dan peran aktual.
Dengan menyambut Kabinet Merah Putih Prabowo dan peluncuran Koperasi Merah Putih, Bengkulu mengambil posisi sebagai rumah kultural dan spiritual Merah Putin.
Menjahit Ulang Indonesia
Ketika Prabowo Subianto membentuk Kabinet Merah Putih, dan negara mendorong Koperasi Merah Putih, Bengkulu tak sekadar ikut arus. Ia menawarkan sesuatu yang lebih dalam:
Menghidupkan kembali semangat Merah Putih dari akar sejarah yang tak terbantahkan.
Indonesia mungkin besar karena sejarahnya. Tapi Indonesia hanya bisa bangkit kalau sistem ekonominya kembali disambungkan dengan langit, melalui jalan memakmurkan masjid.
—
Penulis: Saeed Kamyabi
Penggagas Sistem Ekonomi Langit dan Pengamat Ekonomi Spiritual