Oleh: Saeed Kamyabi – dari Bumi Merah Putih
Zonalabour.com, Jakarta – Indonesia adalah negeri kaya raya yang ironis: sumber daya berlimpah, namun petani miskin; desa subur, namun anak muda merantau; dan rakyat bekerja keras, tapi ekonomi justru dikuasai korporasi besar, pinjol, dan tengkulak.
Jawabannya bukan sekadar bantuan. Yang dibutuhkan adalah struktur baru ekonomi rakyat.
Di sinilah hadir Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes Merah Putih) sebagai gerakan ekonomi terpadu berbasis desa.
Apa Itu Koperasi Desa Merah Putih?
Kopdes Merah Putih adalah model koperasi modern berbasis desa, dengan pendanaan awal Rp1 miliar per desa, yang mengelola enam unit usaha strategis:
1. Toko Sembako Murah – untuk mengendalikan harga pangan pokok
2. Gerai Pertanian dan Peternakan – menyediakan pupuk, pakan, bibit, dan alat tani langsung dari produsen
3. Layanan Keuangan Syariah – menggantikan pinjol dengan sistem pembiayaan halal, adil, dan mendidik
4. Gerai Produk UMKM Desa – menjual hasil produksi warga dan membuka akses ke pasar digital
5. Unit Distribusi dan Logistik Panen – memutus dominasi tengkulak dan menjamin harga layak bagi petani
6. Pusat Pelatihan dan Inovasi Usaha – mendorong kewirausahaan, digitalisasi, dan ekonomi kreatif desa
Dampak Ekonomi Nasional
Jika program ini diterapkan di 70.000 desa:
– 70 juta lapangan kerja baru dapat tercipta
– PDB desa meningkat secara signifikan karena uang berputar di dalam desa
– Ketahanan pangan nasional terbangun melalui distribusi dan produksi lokal
– Kemandirian finansial rakyat tumbuh tanpa ketergantungan pada pinjaman riba atau bantuan sosial
Akhir dari Tengkulak dan Pinjol
Dengan koperasi desa yang kuat:
– Tengkulak kehilangan kontrol atas harga dan hasil panen
– Petani dan nelayan mendapatkan haknya secara adil
– Pinjol ilegal mati kutu karena koperasi menyediakan pembiayaan yang manusiawi dan mendidik
Semangat Bangkit dan Peluang Usaha Baru
Koperasi ini memberi platform nyata untuk:
– Pemuda desa membangun startup lokal
– Perempuan desa membuka usaha kuliner, rajutan, hingga jasa digital
– Petani mengakses teknologi pertanian cerdas
– Santri dan pelajar magang di koperasi sebagai pusat pelatihan ekonomi
Koperasi bukan hanya wadah ekonomi, tapi juga pusat pembelajaran, kolaborasi, dan kebangkitan.
Inspirasi Global: Bukti Koperasi Bisa Bangkitkan Bangsa
1. Amul (India): Koperasi susu terbesar di dunia, dimiliki jutaan peternak lokal
2. Nonghyup (Korea Selatan): Koperasi pertanian nasional yang menyelamatkan petani dari krisis pasca perang
3. Fonterra (Selandia Baru): Eksportir susu global berbasis koperasi peternak
4. S Group (Finlandia): Ritel koperasi yang menguasai pasar dalam negeri dan menjaga harga tetap stabil
5. Rabobank (Belanda): Bank koperasi yang lahir dari kebutuhan petani dan kini menjadi bank internasional
Koperasi Desa Merah Putih adalah upaya untuk mengubah struktur ekonomi dari bawah.
Ini bukan program biasa. Ini adalah jalan menuju kedaulatan ekonomi, kebangkitan rakyat, dan keadilan sosial.
Saat desa bangkit, Indonesia akan berdiri tegak.
Saat rakyat berdaulat, tak ada kekuatan asing yang bisa mempermainkan negeri ini.
Dari Bumi Merah Putih, untuk Indonesia Raya.
– Saeed Kamyabi Pemerhati Ekonomi Rakyat dan Inisiator Sistem Ekonomi Langit –